KBRN, Ternate: Semua kalangan diminta agar tidak menggunakan simbol-simbol agama pada pemilihan umum kepala daerah tahun 2024.
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi Dakwah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Utara Basir Ishak saat dikonfirmasi rri.co.id, Rabu (19/6/2024).
Menurut Basir dari tahun ke tahun momentum pesta demokrasi di Maluku Utara selalu ada yang menggiring opini publik negatif.
“Karena pengamatan kami boleh jadi ada gesekan. Sehingga MUI menghimbau agar Pilkada nanti jangan dimunculkan isu-isu SARA karena itu sangat fatal, harusnya kita menyatukan pandangan,” ungkapnya.
Basir menambahkan saat ini, MUI telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk pihak kepolisian sebagai langkah pencegahan untuk menciptakan situasi kondisi yang kondusif jelang dan pasca pilkada nanti.
“MUI sudah bersilaturahmi dengan pihak terkait seperti pihak keamanan dan akan ke pihak penyelenggara juga untuk mengantisipasi langkah-langkah terkait dengan pelaksanaan pilkada di Maluku Utara,” tuturnya.
Menurutnya sebagai wadah organisasi Islam MUI memiliki kewajiban untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat.
“Kewajiban memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak terjadi gesekan lintas. Sehingga pengalaman itu, hasil dari kepala daerah betul-betul maksimal,” ujar Basir, mengakhiri.
![]()







